Peradaban Baru Iklan Di Era Digital

0
1511

Minus Etika
Materi iklan yang muncul di berbagai media internet cukup banyak yang tidak pantas untuk dipublikasikan baik dari segi konten maupun teknik penempatan (placement). Seringkali terjadi saat kita membuka sebuah situs berita, tiba-tiba muncul penawaran produk atau jasa seronok yang mengagetkan. Sekalipun kita berhak untuk mengatakan bahwa kita tidak suka atau tidak pernah menginginkan iklan yang sangat tidak senonoh tersebut, tetap saja kita tidak rela disuguhi secara tiba-tiba ragam iklan yang tidak pantas tersebut. Itu hanya salah satu contoh yang menunjukkan betapa iklan di berbagai media internet seolah punya adab baru yang jauh dari etika. Setidaknya dari sudut pandang placement atau penempatan iklan.

Iklan adalah alat komunikasi yang secara historis telah menciptakan banyak jejak-jejak istimewa.

Berbicara soal isi, tentu sangat diperlukan pengawasan yang lebih hebat terhadap mutu isi termasuk gambar, teks, teknik eksekusi, penggunaan talent hingga kalimat atau bahasa iklan. Iklan adalah alat komunikasi yang secara historis telah menciptakan banyak jejak-jejak istimewa. Di era media konvensional, para pencipta dan pengarah iklan atau creative directors dikenal tekun dalam memegang prinsip etika iklan. Perancang atau penulis narasi iklan menjadi ujung tombak penciptaan iklan yang disegani karena bahasa iklan yang mereka ciptakan tidak saja membantu brand dalam bertumbuh dan berkembang, namun juga menyisakan banyak kenangan di benak audiens. Televisi, sekalipun terus digempur dan digerus oleh media-media baru digital, hingga saat ini masih terus bertahan sebagai media iklan yang efektif dalam membangun kesadaran terhadap brand. Melalui televisi jugalah kita belajar soal penempatan iklan berdasarkan jam tayang, eksekusi yang tidak boleh berlebihan, pembatasan terhadap manfaat dan efek-efek penggunaan produk, hingga pengaturan penempatan iklan produk-produk sejenis.