Bisnis Advertising
FALSE PARTNERSHIP AGENSI DAN CLIENT

0
3862

Ada yang bertahan dan bertumbuh (thrive) dan ada yang jatuh tersungkur (fail). Kita coba telaah satu kata yang seolah tersembunyi namun sesungguhnya dipraktekkan secara terbuka oleh agency dan client yaitu partnershipPartnership didefinisikan sebagai kesepakatan formal antara dua pihak atau lebih yang dilakukan untuk mengelola dan mengoperasikan suatu usaha dimana mereka saling berbagi benefit serta profit. Masing-masing pihak mempunyai kewajiban dan tanggungjawab yang dibatasi sesuai dengan perjanjian atau kesepakatan.  Betulkah selama ini partnership diantara agency dan client benar-benar berjalan dengan ideal?  

Landasan partnership sejatinya adalah kejujuran, keikhlasan, dan kepercayaan.  Partnership yang kuat akan menciptakan hasil dan memberi nilai bagi bisnis kedua pihak.

Beberapa pihak mengakui bahwa dalam konteks partnership bisnis yang selama ini berlangsung  antara agensi dan client, bias seringkali terjadi.  Sebagian client menempatkan agensi pada situasi yang relatif sulit dan prasangka sering terjadi. Tuntutan juga lebih banyak dialamatkan kepada agency. Agensi seringkali terpojok dengan ragam permintaan dan complaint client hingga kemudian alih-alih mengeluarkan gagasan kreatif yang terjadi agensi justru kehilangan daya pikir.

PERSAINGAN BEBAS DAN TERBUKA

Hingga akhir 90an digitalisasi bisnis periklanan belum sepenuhnya terjadi, internet sudah digunakan namun masih dalam skala terbatas. Teknologi dan inovasi media serta aplikasi komunikasi juga belum secanggih seperti  yang kita alami saat ini.  Pendapatan agensi masih bertumpu kepada kuatnya investasi client pada media konvensional sehingga pemikiran-pemikiran kreatif dan inovatif belum terjadi secara masif dan pola hubungan antara agency dan client tampak masih komunal.

Hingga kemudian, selepas krisis ekonomi pada tahun 1998 berbagai hal barupun mulai terjadi.  Pemodal asing mulai mengusik kenyamanan hubungan antara agensi dan client yang selama ini nyaman seolah tak terusik.  Rumah-rumah mediapun mulai melirik kesempatan melakukan negosiasi langsung dengan client, spesialis rumah produksi mulai menjamur, bahkan spesialis media menyeruak mengibaskan banyak aturan atau konvensi antar pemain yang selama ini dijaga dengan baik-baik.  Agency fee terkoreksi dengan sangat tajam hingga kemudian full service agency tidak lagi menjadi rumah utama para professional periklanan namun terfragmentasi menjadi rumah-rumah spesialis yang lebih efisien dan konon lebih profitable. Persaingan bebas dan terbukapun terjadi.