
ADVERTISING-INDONESIA.ID – Profesi Account Executive (AE) maupun Account Manager (AM) untuk sebuah perusahaan media dan advertising agency selalu terbuka dan dibutuhkan. Kemampuan interpersonal skill, umumnya menjadi basic skill. Dari interpersonal skill, perusahaan menilai hal tersebut sudah cukup untuk menjalani profesi sebagai seorang AE. Pertanyaannya adalah; Apakah interpersonal skill menjadi hal yang terpenting untuk seorang AE? |
Keyakinan sebagian pimpinan media ataupun advertising agency terhadap interpersonal skill, seringkali menjadi salah arah sehingga dapat berakibat menurunnya kepercayaan client terhadap service yang diberikan oleh AE. Seorang AE, pada awal ia memulai karir, cenderung lebih dinilai dari interpersonal skill. Interpersonal skill itu meliputi kemampuan berkomunikasi dengan pihak lain, menjadi pendengar yang baik, memahami dan memperoleh serta menganalisis informasi. Bahkan didalamnya termasuk kemampuan public speaking. Tapi itu baru sebatas “permukaan” untuk benar-benar bisa menjadi seorang AE yang memiliki keahlian.
Padahal dalam praktiknya, seorang AE harus menguasai lebih dari sekadar interpersonal skill. Dr. Priza Audermando Purba, Msi seorang pengajar Program Pasca Sarjana Jurusan Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), mencermati bahwa untuk menjadi AE harus bisa memainkan peran dan fungsi sebagai seorang profesional bidang periklanan sekaligus pemasaran (marketing). “Periklanan itu yang diatur adalah komunikasinya. Bicara tujuan periklanan berarti tujuan komunikasi (communication goals), dimana didalamnya terdapat hierarki komunikasi seperti AIDA (Attention-Interest-Desire-Action). Sedangkan jika berbicara tentang tujuan marketing atau pemasaran, itu berarti tujuannya tentang sales volume, income hingga market share. Sementara komunikasi belum sampai ke sana (pemasaran, red) tapi baru sampai ke attitude atau perilaku,”ungkap Dr. Priza A. Purba, Msi saat ditemui Advertising Indonesia.