Perencanaan Media Berbasis Data

0
2525


ADVERTISING-INDONESIA.id – Masih banyak advertising agency yang enggan menyediakan atau mengalokasikan dana untuk membeli data dan informasi hasil penelitian. Juga masih ditemukan advertising agency yang tidak memiliki tim riset dan pengembangan yang mumpuni. Alasannya sangat klasik: Mahal!

Dalam setiap pengembangan kreatif dan perencanaan periklanan, isu tentang data dan informasi hasil penelitian menjadi penting. Data hasil penelitian menjadi dasar penetapan asumsi, konsep hingga rekomendasi teknis. Penelitian bahkan digunakan untuk memastikan apakah konsep yang direkomendasikan oleh agency benar-benar memenuhi kebutuhan pasar atau menjawab persoalan yang dihadapi brand. Advertising agency atau mereka yang menyebut diri sebagai konsultan komunikasi brand diajak untuk rajin mencermati hasil-hasil penelitian yang saat ini relatif mudah ditemukan di berbagai media online. Melakukan penelitian yang independen demi menghasilkan data primer tentu sangat disarankan, namun mengingat dana yang dibutuhkan sangat besar maka ketersediaan data bisa disiasati dengan cara memanfaatkan data-data sekunder berkualitas.

Akurasi dan kredibilitas data yang ditampilkan lewat berbagai situs yang berkaitan dengan pemasaran dan periklanan sudah banyak yang memenuhi harapan atau kriteria para pengguna data. Bantahan-bantahan terhadap sejumlah data yang mudah ditemukan di berbagai website masih tetap muncul sehingga tetap dibutuhkan kejelian dalam mengambil dan menggunakan data yang berasal dari media online.

Beberapa hal yang menjadi pertanyaan atau sering menjadi perhatian para perencana media serta membutuhkan jawaban yang didasarkan atas hasil penelitian adalah:

  1. Di media manakah iklan harus ditempatkan agar peluang untuk dilihat atau didengar benar-benar tinggi?

    • Peluang agar suatu iklan memperoleh kesempatan tertinggi untuk dilihat atau didengar sangat ditentukan oleh media yang digunakan. Proses awal yang sangat menentukan keberhasilan iklan adalah memastikan iklan tersebut benar-benar menerpa audiens. Di tengah-tengah maraknya media-media baru digital dan meredupnya peran media tradisional, para media planner membutuhkan data dan informasi akurat tentang pola konsumsi media yang menjadi dasar pemilihan kategori dan saluran (vehicles) media. Media yang memberikan kesempatan tertinggi dapat diamati lewat data dan informasi yang berkaitan dengan jumlah audiens yang dikuasai media tersebut, komposisi audiens, indeks audiens, pola konsumsi terhadap isi media, advertising recall, hingga audiens engagement. Melalui keseluruhan data ini akan semakin terlihat kedekatan suatu media (media likelihood) dengan target audiens yang dituju.

  1. Berapa banyak dana yang sudah dibelanjakan oleh pesaing hingga saat ini dan bagaimana taktik belanja iklan mereka?

    • Kompetisi perebutan benak audiens (battle of mind) menjadi semakin kompleks dengan banyaknya pemain yang meramaikan arena media (media battleground). Semakin banyak dana yang dikucurkan maka jumlah audiens yang ‘dibeli’ sebagaimana tercermin lewat TARPs (Target Audience Rating Points), Reach dan Frequency kemungkinan akan semakin tinggi. TARPs, Reach dan Frequency adalah variabel tradisional yang digunakan para media planner dalam mengukur efektifitas perencanaan media. Dewasa ini, istilah engagement atau direct interaction muncul sebagai kelanjutan pengukuran efektifitas media khususnya bagi media online. Media planner wajib mengetahui jumlah dana yang rutin atau yang sudah dibelanjakan kompetitor sehingga mereka bisa menentukan dan merekomendasikan jumlah dana yang perlu disiapkan oleh klien.

  1. Bagaimana pola distribusi belanja iklan kompetitor? Dimana saja mereka menempatkan iklan? Apakah ada konsentrasi khusus? Apakah ada alokasi berdasarkan geografi?

    • Persaingan penggunaan media bukan hanya soal jumlah tapi juga soal alokasi atau distribusi. Para media planner perlu memahami bahwa alokasi dana sangat perlu disesuaikan dengan taktik pemasaran brand baik dari segi geografi, musim atau periode, dan aktifitas brand termasuk peluncuran brand baru, sales promotion activity, dan lain-lain.

Ketiga pertanyaan di atas memerlukan jawaban yang akurat dan sebaiknya didasarkan atas hasil penelitian atau survey. Perencana media akan terlihat lebih meyakinkan dihadapan client jika dokumen yang disiapkan didukung oleh data-data yang berasal dari hasil penelitian. Perencanaan media adalah dokumen yang berisi pernyataan tentang tujuan, strategi dan taktik media yang hasilnya sangat terukur (measurable). Sekali lagi, media sangat berkaitan dengan angka sehingga akan terasa janggal ketika misalnya tujuan media tidak menyertakan angka yang bisa diukur. Hampir semua pertanyaan yang berkaitan dengan perencanaan media jawabannya adalah angka atau kuantifikasi.


– Memahami “Banjar” Sebagai Potensi Titik Branding
– 3 Peran Mutlak AE Media
– Sorot: Kualitas AE Media House