|
Situasi ini juga mendorong Pasaraya sebagai Pride of Indonesia secara khusus dengan menggandeng Pemerintah Daerah Rembang dalam pameran Tribute to Batik Indonesia, dengan tema The Art of Rembang.
Pameran yang digelar sejak tanggal 2 hingga 31 Oktober ini juga dimaksudkan guna memeriahkan Hari Batik Nasional. Dengn menghadirkan 60 gerai bazaar dan pameran ragam produk khas Rembang, seperti Batik Tulis Lasem, Kerajinan kulit ikan Pari, Rajut dan sejumlah produk UMKM lainnya.
Penggutingan pita yang menandai dibukanya pameran dilakukan oleh Dona Latief dengan disaksikan oleh Bupati Rembang H. Abdul Hafidz, S. Pdl dan wakilnya H. Bayu Andrianto, dan CEO Pasaraya Medina Latief Harjani. Hadir pula para desainer, seperti Poppy Dharsono dan Chintami Atmanegara.
“Bisnis usaha kerajinan batik dan handicraft Tanah Air terus mengalami peningkatan, sejak dunia internasional kian mengenal batik sebagai busana tradisional khas Indonesia yang cukup menarik. Batik dari Rembang turut berperan di dalamnya,” ucap Medina Latief Harjani, usai membuka acara pameran Tribute to Batik Indonesia, bertajuk The Art of Rembang di Pasaraya Blok M, Jakarta Selatan.