Peluang Bertahan Media Cetak di Era Digital

0
3357


ADVERTISING-INDONESIA.id – Munculnya generasi milenial dan fenomena media digital yang terus menekan konsumsi media tradisional menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari hilangnya sejumlah media cetak dari tataran lansekap media.

Gelombang media sosial seolah menggulung keberadaan media cetak. Banyak orang beranggapan bahwa saat ini sudah tidak ada lagi tempat untuk media cetak. Di berbagai kelompok demografis fenomena ini betul sudah terjadi bahkan sudah bertahun-tahun. Lewat berbagai observasi terbatas di sejumlah kampus di kawasan Jakarta hampir semua responden berusia 18-20 tahun atau mahasiswa yang duduk di semester tiga ke atas berada pada kelompok pembaca yang sangat jarang bahkan sudah mengarah kepada tidak mengonsumsi media cetak sama sekali. Kita tidak lagi berbicara soal regularitas sebab pada tataran minatpun mereka sudah sangat rendah. Persoalan ini kemudian menjalar ke level perencanaan media ketika para media planner kesulitan dalam menjustifikasi peran media cetak dalam mengomunikasikan brand. Pengiklan beranggapan bahwa saat ini target audiens sudah mengonsumsi berita, informasi dan hiburan lewat media online atau perangkat digital. Artinya, media cetak semakin tidak relevan sebagai media komunikasi brand. Pengiklan juga berharap agar para media planner memberikan advise atau saran penggunaan media yang mampu menciptakan respons produktif dan terukur yang pada gilirannya mampu menciptakan penjualan.

Munculnya generasi milenial dan fenomena media digital yang terus menekan konsumsi media tradisional menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari hilangnya sejumlah media cetak dari tataran lansekap media. Bagi pemilik atau pengelola produk FMCG, penggunaan media cetak dianggap sudah tidak relevan jika target audiens yang dituju adalah kelompok usia muda yang sangat berorientasi digital. Penggunaan perangkat digital bergerak sudah menjadi bagian dari perilaku komunikasi mereka sehari-hari. Para pengelola produk FMCG sudah lebih cenderung memilih penggunaan aplikasi media sosial dalam mendorong penyampaian pesan-pesan advertising. Penggunaan penulis publik, blogger bahkan para pegiat sosial terkemuka sudah menjadi bagian yang semakin melekat dengan kampanye advertising mereka. Secara perlahan tapi pasti, para pengelola majalah dan koran menggulung tikar usaha mereka dan beralih ke usaha yang lebih menguntungkan.