|
Salah satu faktor yang dinilai mampu menciptakan kesuksesan viral adalah penyebaran pesan kepada lookalike audience atau additional seed-audience dalam jumlah besar. Look-alike audience adalah individu-individu yang dianggap memiliki kemiripan dengan observed audience. Dalam konteks brand, observed audience adalah pelanggan atau individu yang melalui observasi digital diketahui melakukan tindakan spesifik yang diharapkan (expected specific action) saat terhubung dengan suatu pesan atau iklan pada media-media digital termasuk tindakan mengklik, mengisi form permintaan informasi produk, hingga membeli produk. Penyebaran pesan kepada mereka yang mirip dengan observed audience atau disebut dengan look-alike audience ini menjadi langkah yang penting untuk dilakukan demi menaikkan jumlah viewership sekaligus tindakan spesifik yang lebih besar lagi. Look-alike audience yang kemudian mendapat kiriman pesan tertentu dan melakukan aksi yang positif terhadap pesan akan disebut sebagai additional seed audiences.
Asumsi yang mendasari perlunya look-alike audience ini adalah jumlah viewing yang diperoleh melalui paid distribution seringkali dianggap masih kecil, sementara jumlah mereka yang berpotensi sebagai observed audience masih sangat besar namun tersebar di media-media lain yang belum dijangkau lewat paid media.
Asumsi lain adalah konten yang menarik akan mendorong terjadinya sharing sekaligus viewing. Dalam giliran berikutnya, viewing yang semakin besar akan mendorong terjadinya sharing yang lebih besar lagi. Dengan demikian, potensi observed audience perlu dinaikkan hingga sebanyak mungkin dengan cara mencari mereka-mereka yang jejak digitalnya mirip dengan apa yang dilakukan oleh oberved audience. Pada situasi ini, original observed audience menjadi dasar dalam menciptakan look-alike audience sebab karakter dan kebiasaan digital merekalah yang dipelajari dengan cermat hingga kemudian melalui pemodelan ditemukanlah potensi jumlah look-alike audience yang baru. Banyak video sosial menjadi sangat sukses karena diduga mengoptimalkan look-alike audience dengan efektif.
Facebook sendiri sebagai contoh, menggunakan beberapa langkah dalam membangun lookalike seed audience. Dilain pihak, para marketers kerap menggunakan beragam sumber data sebagai dasar atau base dalam menciptakan look-alike audience seperti: CRM based, Conversion based, dan Engagement based.
Saat ini semakin banyak perusahaan jasa yang melakukan pemodelan dalam membangun dan menghasilkan jumlah look-alike audience yang juga disebut sebagai modeled audience. Tidak heran jika sebuah video sosial mengalami kesuksesan viral sebab pembentukan modeled-audience dan intervensi penyebaran pesan kepada mereka dilakukan dengan sangat cepat (programatic dan dalam logarithmic scale). Look-alike audience adalah potensi besar yang harus ditargetkan sebab mereka bisa menjadi observed audience di masa depan. Sebagai observed audience mereka memiliki kemungkinan besar untuk menyukai brand atau iklan.
– Excitement, Viewing dan Sharing Video Sosial
– Potensi Free Airtime dan Viewership Video Sosial
– Epidemi Media Sosial