ADVERTISING-INDONESIA.id – Perlu dipahami bahwa tidak satupun konsumen yang bisa dijamin akan tetap setia terhadap suatu brand, sebab potensi untuk pindah atau mengganti brand dengan berbagai alasan baik secara temporer bahkan secara permanen sangat mungkin terjadi. Oleh karena itu, para loyal user atau loyalis brand adalah target komunikasi penting yang harus diajak berkomunikasi secara rutin.
Salah satu kegiatan yang harus dilakukan demi membangun dan menjamin hubungan yang konsisten dan berkualitas antara brand dengan pelanggan potensial (termasuk loyal, irregular dan new potential customer) adalah melakukan kegiatan komunikasi brand yang berkesinambungan. Lewat berbagai kegiatan komunikasi brand, konsumen memperoleh kesempatan yang terbuka dan luas untuk lebih mengenal dan mendalami sebuah brand. Pola komunikasi brand bergerak semakin dinamis dan terus melahirkan teknik-teknik komunikasi brand yang baru khususnya di era digital saat ini. Intensitas kegiatan komunikasi brand yang dilakukan oleh para pengelola brand tidak pernah surut sekalipun kegiatan ini sudah berlangsung ratusan tahun. Beragam unsur pokok komunikasi brand yang perlu dikelola dengan sungguh-sungguh, diantaranya adalah:
Pesan Yang Kuat
Agar efektif dan memberi hasil yang maksimal, proses komunikasi harus diawali dengan melakukan identifikasi terhadap pesan yang hendak disampaikan. Pesan yang disampaikan sebaiknya tidak lagi terkesan umum, sebab keunikan pesan adalah salah satu kunci dalam memasuki benak penerima pesan dan pesan yang unik dipercaya lebih mudah mendapat tempat dan bertahan lebih lama di benak konsumen.
Perlu disadari bahwa pada akhirnya, komunikasi brand adalah soal strategi dan strategi ini harus direfleksikan dengan tepat di setiap level. Mulai dari penggalian dan penentuan pesan, eksekusi teknis hingga penentuan saluran media. Menyampaikan pesan yang unik, atraktif dan berbeda menjadi sangat perlu sebab penerima pesan akan melakukan seleksi terhadap setiap pesan yang diterima dan membuang pesan yang tidak sesuai..
Menciptakan pesan yang hebat pasti tidak mudah. Ratusan pencipta pesan iklan berjuang menciptakan iklan yang brilian agar mendapatkan tempat di benak konsumen.
Menciptakan pesan yang hebat pasti tidak mudah. Ratusan pencipta pesan iklan berjuang menciptakan iklan yang brilian agar mendapatkan tempat di benak konsumen. Mereka yang disebut copy writer harus berpikir kreatif dan mengembangkan pola berpikir kreatif agar memperoleh kata-kata atau kalimat yang mengena.
Namun demikian sekalipun unik, suatu pesan masih berpotensi untuk tidak diterima atau sama sekali gagal menembus benak penerima, jika pesan tersebut terkena salah satu proses seleksi berikut: (1) Selective attention (pesan dianggap kurang menyenangkan), (2) Selective Distortion (penerima hanya akan menerima pesan yang dianggap sesuai dengan sistim kepercayaan mereka), (3) Selective retention (memori penerima hanya tinggal sedikit).
Ketiga hal ini terjadi secara alamiah dan tidak pernah berhenti, sehingga kalau para pengiklan mengeluhkan dampak iklan yang kurang baik atau dianggap tidak signifikan, coba perhatikan pesan anda, apakah pesan tersebut berpotensi terkena seleksi pesan seperti disebutkan di atas.
(Bersambung)
| Artikel terkait: | Prediksi Tren Digital 2018 (1) |
| Interaksi Iklan Analog vs Interaksi Iklan Digital | |
| Dear Clients…, (1) | |
| Beriklan Itu Sangat Penting |






























