Beriklan Itu Sangat Penting

0
1085

ADVERTISING-INDONESIA.id – Sekalipun produk dirancang dengan cermat, desain kemasan disiapkan semenarik mungkin dan jalur distribusipun disiapkan dengan matang, bahkan hargapun dibuat terjangkau. Tapi jika tak beriklan? Pintu bagi kesuksesan brand masih bisa tertutup.


Beriklan tidak sekadar menyampaikan pesan melalui media ke sebanyak mungkin ke penerima pesan. Faktanya, beriklan tidak sesederhana itu! Merancang pesan, memilih media, menetapkan waktu atau periode beriklan dan lama beriklan adalah suatu proses berpikir yang membutuhkan ketajaman analisa.

Salah satu penyebab utama kegagalan iklan adalah karena pesan yang disampaikan tidak menarik perhatian penerima pesan (receiver). Fakta lain yaitu penerima pesan (receiver) suatu iklan bisa sangat beragam, mulai dari pengguna suatu brand atau produk (user), pengambil keputusan (decision maker), pembeli (buyer), penjual atau pedagang (seller or trader).

Tujuan pokok beriklan adalah menancapkan pesan ke benak sebanyak mungkin penerima pesan hingga kemudian menguasai benak mereka secara tetap. Keberhasilan penguasaan benak seringkali diukur melalui studi brand recall atau advertising recall yang mengukur daya ingat responden terhadap brand.

Para pengiklan ‘berduit’ secara rutin menggelontorkan uangnya ke media massa memasang iklan pada tingkat frekuensi yang tinggi, menggunakan materi iklan yang beragam. Hal seperti ini kita bisa amati pada kategori produk kebutuhan sehari-hari seperti deterjen, sabun mandi, pasta gigi dimana ratusan brand saat ini bertempur merebut benak pelanggan melalui iklan di media massa.

Tujuan pokok beriklan adalah menancapkan pesan ke benak sebanyak mungkin penerima pesan hingga kemudian menguasai benak mereka secara tetap. Keberhasilan penguasaan benak seringkali diukur melalui studi brand recall atau advertising recall yang mengukur daya ingat responden terhadap brand.

Untuk merancang pesan, Anda perlu menggali dan memahami sebanyak mungkin informasi tentang penerima pesan. Perlu disadari bahwa tingkat penerimaan seseorang terhadap pesan iklan bisa sangat berbeda-beda, sehingga efek iklan yang timbul pasti akan berbeda.

Sebagai contoh, para pelanggan loyal cenderung lebih memahami dengan mudah pesan yang disampaikan oleh brand yang sudah lama. Hal itu disebabkan kepercayaan mereka atas janji brand yang sudah teruji dan terbukti (dapat diamati melalui berbagai testimonial).

Pesan yang menjual adalah pesan yang menjawab dengan pas persoalan yang dihadapi pelanggan. Pesan seperti ini akan mengajak pelanggan untuk menjajal suatu brand sebab mereka menemukan sesuatu yang berharga dan berbeda dari brand sebelumnya. Hal ini bukan soal harga semata, namun soal manfaat dan hasil akhir yang kalau dibanding dengan brand lama tampak lebih menjanjikan (brand promise).

Ingatlah bahwa pelanggan akan sulit berpindah ke brand baru jika kepuasan mereka terhadap brand lama sudah terbukti dan berlangsung lama, sementara brand Anda tidak menawarkan sesuatu yang menarik. Kebutuhan terhadap produk pasti tetap, terutama kebutuhan sehari-hari. Namun pilihan terhadap brand masih bisa berubah.

Iklan harus dirancang sebagai proses berpikir yang strategis dan persuasif, tidak sekadar menyiapkan bahasa dan disain atau tata letak. Hingga saatnya ditempatkan pada media yang efektif dan posisi strategis, maka iklan akan bekerja maksimal.

Merancang iklan harus jeli, sabar dan melibatkan berbagai pihak yang ahli, sebab iklan adalah ujung tombak komunikasi brand yang dapat menjadi salah satu alasan calon konsumen untuk melakukan tindakan positif. Bayangkan ketika jutaan orang melihat iklan Anda, kemudian secara serentak mereka menyerbu pasar dan mencari brand tersebut, maka Anda akan merasakan sukses iklan.

 

Artikel terkait: Unsur Esensial Komunikasi Brand
Prediksi Tren Digital 2018 (1)
Interaksi Iklan Analog vs Interaksi Iklan Digital
Dear Clients…, (1)