TVRI Berbenah Bangun dari Tidur Panjangnya

0
1951


ADVERTISING-INDONESIA.id – Helmy Yahya, sudah ditetapkan oleh Dewan Pengawas Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (TVRI) menjadi Direktur Utama TVRI untuk periode 2017-2022.

Terkait hal itu, Helmy berharap TVRI bisa menjadi stasiun televisi yang lebih hidup lagi.

“Itu tugas saya (menghidupkan kembali TVRI), TVRI punya potensi sangat besar. Banyak masyarakat berharap TVRI bisa lebih hidup lagi,” kata Helmy.

Sebagai Komandan baru di TVRI, Helmy Yahya menyebutkan, bahwa ada empat prioritas kerja yang harus direalisasikan untuk membenahi stasiun televisi ‘berplat merah’ itu.

Helmy Yahya menyebutkan salah satu prioritas kerjanya selama lima tahun menjabat adalah mengemas ulang program-program di TVRI dengan tampilan yang kekinian. Helmy Yahya mengakui memberi tampilan baru pada acara TVRI merupakan pekerjaan rumahnya yang paling besar.

Dia menyebutkan sejumlah acara yang akan dia hidupkan kembali dengan tampilan kekinian adalah acara kuis dan sejumlah acara sinema elektronik. “Seperti kuis cerdas cermat, sinetron Keluarga Cemara, Siti Nurbaya, dan Tuanku Tambusay. Pekerjaan rumah paling besar yang kami miliki adalah bagaimana mengemas acara itu agar tampilannya bisa lebih jaman now lah,” katanya.

Prioritas kedua yang akan dilakukan Helmy Yahya adalah penyegaran Sumber Daya Manusia. Helmy Yahya mengatakan umur SDM di televisi sudah sangat tua, rata-rata di atas 40 tahun. Sedangkan menurut Helmy Yahya industri kreatif seperti televisi membutuhkan ide-ide segar dari anak muda. Untuk itu, Helmy Yahya mengatakan akan membuka kesempatan yang sebesar-besarnya untuk generasi milenial berkarya di TVRI. “Industri kreatif itu ranahnya anak muda. Jadi kami harus bisa mengkombinasikan antara yang tua dan yang muda,” lanjutnya.

Selain itu, dia juga mengatakan akan memperbaiki administrasi dan kondisi keuangan di TVRI. Seperti diketahui, selama beberapa tahun terakhir laporan keuangan TVRI mendapat opini disclaimer dari Badan Pemeriksa keuangan.

Sebagai nahkoda baru tentu Helmi ingin TVRI keluar dari opini disclaimer yang diberikan BPK itu. Untuk itu, dia mengatakan pengangkatannya sebagai Dirut TVRI berkaitan dengan statusnya yang merupakan seorang akuntan (auditor). Helmy Yahya menyebutkan selain dirinya ada dua lagi akuntan dari Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan yang ditunjuk menjabat sebagai Direktur Umum Tumpak Pasaribu dan Direktur Keuangan Isnan Rahmanto.

“Pengangkatan kami bertiga sebagai direksi menunjukan Dewan Pengawas (Lembaga Penyiaran Publik TVRI) menginginkan TVRI keluar dari opini dislcaimer. Kami akan berusaha habis-habisan,” tegasnya.

Selain itu, prioritas keempat Helmy Yahya adalah pembaruan teknologi penyiaran di TVRI. Helmy Yahya menuturkan TVRI harus memperbarui teknologi penyiaran yang digunakan agar TVRI bisa mencapai tampilan program yang kekinian. “Pembaruan peralatan adalah hal yang harus kita lakukan agar TVRI dapat terus hidup,” kata dia.

Sementara itu senada dengan Helmi Yahya, Ebi Rukbi selaku Kasubbag Kelembagaan Hukum dan Humas TVRI mengakui bahwa memang masuknya Helmi Yahya ke TVRI sebagai Direktur Utama diharapkan bisa membawa ‘angin segar’ terhadap kinerja TVRI yang selama ini banyak orang menganggap seperti ada dan tiada. Dia juga menyebutkan banyak sekali ‘PR’ di TVRI yang harus dibenahi seperti mulai dari infrastruktur, konten, keuangan, SDM, dan budaya kerjanya.

“Ya jujur saja mas dengan masuknya Pak Helmi kesini tuh kita kaya dibangunin dari tidur panjang kita selama ini. Ya memang pak Helmi banyak merombak isi daripada TVRI secara keseluruhan, tapi disisi lain dia juga mengerti kondisinya memang tidak bisa semudah membalikkan telapak tangan, tentu ada prosesnya,” katanya.

Apalagi jika berkaitan dengan anggaran. Semua tahu kalau TVRI ini kan dibawah pemerintah jadi anggaran itu tidak bisa seenaknya seperti swasta, harus ada pengajuan dan persetujuan sebelumnya. Ini aja karena banyak perombakan dan pengajuan kita banyak yang harus di revisi dan revisi itu membutuhkan waktu. Yang jelas kehadiran Pak Helmi kita semua percaya akan mendatangkan sebuah progreslah dari sebelumnya,” lanjut Ebi Rukbi.


– 34 Peserta Miss Indonesia 2018, Siap Berebut Tiket ke Miss World
– Survey Nielsen ADEX 2017: Peluang Beriklan di Momentum Piala Dunia
– Rupert Murdoch Tekan Facebook untuk Hargai Pengisi Konten