Kombinasi Dahsyat Media Konvensional Dan Digital

0
3648

Kombinasi media konvensional dan digital adalah cara terbaik dalam membangun engagement.

Banyak pemilik brand yang semakin meragukan efektifitas media konvensional sebagai media iklan. Hal ini jelas semakin membuat risau para pemilik media konvensional. Sebagian besar pebisnis media konvensional khususnya media cetak, radio dan televisi aerial lokal mengaku bisnis yang mereka jalankan bak menghadapi jurang terjal. Potongan harga atau diskon atas gross rate card sudah sedemikian tinggi (sebagian bahkan diminta untuk  melepas harga dengan diskon hingga 70%). Alasan yang sering dikemukakan adalah jumlah pembaca (media cetak), pendengar (radio) dan penonton (televisi) yang semakin menurun dan efek iklan media konvensiona yang dianggap berhenti hanya sampai level impression.

Demi keseimbangan dan penyelamatan industri media konvensional, pemilik brand tampak perlu mencermati dan mengakui kekuatan khas media-media konvensional yang masih tetap relevan di era digital sekarang ini. Advertising Indonesia mengajak semua pemangku kepentingan yang terikat dalam industri periklanan Indonesia berpikir tenang, jernih dan tetap memberikan kesempatan kepada media konvensional memaparkan kekuatan mereka yang masih relevan dan patut dipertimbangkan.

Misalnya, media-media konvensional dengan kualitas isi editorial yang tinggi perlu mendapat tempat dan dipertimbangkan sebagai media komunikasi iklan. Jika media-media tersebut tidak mendapatkan perolehan iklan yang cukup, maka media tersebut sudah pasti kesulitan secara operasional sehingga  mereka  terancam bubar. Jika media-media konvensional dengan mutu editorial yang tinggi mengalami hal ini, industri periklanan Indonesia akan kehilangan media-media penyumbang isi atau konten editorial yang kredibel dimana kehadiran mereka sesungguhnya sangat bermanfaat bagi industri periklanan secara khusus dan masyarakat luas secara umum.

Beberapa poin perbandingan media konvensional dan digital di Indonesia saat ini yang bisa dijadikan sebagai salah satu rujukan dalam menimbang-nimbang penggunaan media konvensional sebagai media iklan:

Media konvensional tampak masih mempunyai banyak kelebihan sehingga tetap layak dipertimbangkan sebagai media iklan.  Harus diakui bahwa media konvensional menghadapi keterbatasan dalam hal coverage dan engagement jika dibandingkan dengan  media digital yang memiliki inter-koneksi yang tidak terbatas, multi network dan multi devices serta level engagement atau aksi audiens yang nyata dan sangat terukur. Pada tahap ini jelas media konvensional tidak akan mampu bersaing dengan media digital. Namun pada level impression dan pembentukan efek komunikasi tertentu seperti brand image dan brand preference media konvensional seperti radio, koran, majalah dan televisi aerial masih sangat kuat dan sangat relevan untuk tetap dipertimbangkan sebagai media komunikasi iklan.