|
|
Nielsen Indonesia kembali merilis hasil survey ADEX Jan-Sep 2017 minggu lalu. Dari hasil survey tersebut, media yang dominan tetap saja media seperti TV. TV hampir setiap kwartal terus mengalami peningkatan belanja iklan. Jika melihat perbandingan belanja iklan di TV dari Jan-Sep 2016 dengan Jan-Sep 2017 peningkatannya sebesar 12%. Meskipun petumbuhan iklan di TV tidak mencapai 15% namun nasib TV masih lebih baik ketimbang media cetak seperti Surat Kabar atau Majalah. Media cetak seperti Surat Kabar mengalami penurunan pertumbuhan iklan. Dari yang sebelumnya mencapai 21,9 Triliun di Jan-Sep 2016, kini di Jan-Sep 2017 hanya mencapai 21,0 Triliun dengan catatan tutupnya 4 Surat Kabar sepanjang tahun 2016 sampai 2017.
Masih sulit bagi media cetak untuk bertahan di tahun ini. Kondisi tahun ini masih kencang dengan turbulensi. Dari hasil penelitian Nielsen bisa dilihat bahwa tahun 2017 ini media cetak seperti Surat Kabar telah kehilangan angka sekitar 900 juta, sebuah angka yang tidak sedikit. Sedangkan untuk Majalah dan Tabloid di Indonesia “hanya” kehilangan 400 juta namun sudah ada 42 Majalah dan Tabloid yang tutup sepanjang tahun 2016-2017.
Kemanakah anggaran belanja yang menurun tersebut? Hingga saat ini belum ada keterangan yang bisa memuaskan semua pihak. Ada berbagai pendapat dari berbagai pihak bahwa dana tersebut berpindah ke digital karena dianggap memiliki matriks pengukuran yang lebih detail. Tapi banyak juga pendapat yang menyatakan bahwa principals banyak menahan budget promosi dan lebih banyak “mencoba-coba” medium baru promosi seperti DOOH bahkan CSR juga menjadi salah satu pilihan untuk memperkuat brand awareness.
– Pertumbuhan Iklan Jan-Sept 2017 Iklan FMCG Tetap Tumbuh, Iklan Properti Mengejutkan!
– Survey Nielsen“In-Program Ads” Jadi Daya Tarik Bagi Industri Media & Periklanan
– Integritas dan Eksistensi Brand
– Tantangan dan Peluang Periklanan di Kwartal Terakhir 2017
