Mars Mulai Pikirkan Opsi Sentralisasi

0
1300


ADVERTISING-INDONESIA.id – Brand Mars beserta turunannya seperti M&M’s, Snickers, Orbit hingga Silsilah mulai mempertimbangkan untuk menggunakan satu perusahaan untuk belanja media, setelah selama beberapa tahun terakhir menggunakan 3 perusahaan. 

Mars sebagai perusahaan FMCG terbesar di untuk produk coklat dalam kemasan ingin mengkonsolidasikan seluruh perencanaan dan belanja media kedalam 1 mitra global. Adapun tujuan Mars untuk mengkonsolidasikan strategi tersebut semata-mata karena ingin menjangkau konsumen yang lebih luas. Bahkan Mars juga menginginkan brand-nya bergerak lebih cepat, lebih berani dan lebih inovatif karena Mars melihat bahwa tantangan brand saat ini bergerak begitu cepat dan dinamis.

Dari informasi tersebut sudah bisa diprediksi bahwa brand sekelas Mars mulai merespon perubahan media saat ini. Disaat dunia bergerak dengan data, maka Mars juga diprediksi akan fokus untuk memperkuat strategi medianya dengan memanfaatkan data dan media sosial, apalagi beberapa produknya lebih banyak di komsumsi oleh generasi milenials.

Ada beberapa hal yang membuat sentralisasi belanja media. Pertama adalah efektifitas strategi dimana strategi global bisa lebih tertata secara menyeluruh dan kedua dengan sentralisasi membuat belanja media lebih mudah terkontrol. Namun jika melihat pasar secara riil bahwa setiap karakter target market di setiap wilayah berbeda. Begitupun dengan Indonesia. Tidak mudah untuk memahami pasar Indonesia yang begitu variatif. Namun salah satu karakter target market Indonesia yang terus ada adalah kecenderungan untuk “Latah” alias ikut-ikutan. Apakah karakter “Latah” ini ada di konsumen Mars di Eropa? Belum tentu sama. Disinilah tugas media planner begitu berat, apalagi jika media brief tersebut bersifat global.


– Kekuatan Abadi Media-Media Konvensional
– Era ‘Zero Media Buy’ dan ‘Beyond Advertising’
– Temasek dan Google Investasi 16T di GojekGojek Tetaplah Menjadi “Karya Anak Bangsa”
– Kalbe Resmikan Laboratorum Klinik Rp100 Miliar