Warna Dalam Konteks Iklan
Warna dapat membantu iklan dalam mendapatkan emosi target market. Sebagai contoh adalah ketika membuat iklan ucapan ataupun sales promo pada momentum Hari Raya Imlek. Paduan warna merah dan kuning ataupun emas memberikan efek kedekatan secara emosi terutama bagi orang yang berdarah Tionghoa. Hal itu dapat terjadi karena secara tradisi, Hari Raya Imlek selalu dirayakan dengan ornamen warna merah dan kuning.
Konteks lain yang sangat erat dalam menggunakan warna adalah Hari Raya Idul Fitri. Paduan warna hijau dan putih secara otomatis telah membawa pesan Islami. Lalu bagaimana dengan konteks yang lain? Misalnya ketika ada brief sebuah brand meluncurkan sebuah produk anak muda? Anak muda di kota besar di segmen B khususnya gadis belia biasanya lebih memilih paduan warna tints dengan warna-warna pastel. Dengan angle visual yang artistik dipadukan dengan warna pastel tints membuat iklan secara emosi dekat dengan gadis belia.
Kemudian bagaimana jika ada sebuah creative brief yang minta desain warna-warna elegan? Warna elegan tentu identik dengan warna hitam ataupun abu-abu. Warna elegan ini bisa dipadukan dengan warna yang identik dengan emosi target market tapi dengan penggunaan yang minimalis, sekadar untuk membangun identitas. Misalkan warna hitam yang dipadukan dengan warna merah membentuk paduan yang sangat solid. Warna hitam dan merah sangat erat membangun unsur elegan dan kehidupan.
Implementasi emosi warna bukan hanya fokus dipraktikan dalam iklan cetak. Emosi warna juga dapat diimplementasikan dalam produksi TVC. Sebagai contoh adalah ketika iklan Yamaha Fino hasil karya rumah produksi Samsara Pictures. Dalam video klip berdurasi 60” ini menampilkan warna-warna pastel yang menjadi tren dikalangan gadis belia. Memang betul, secara eksekusi TVC warna bisa di edit dalam proses post production. Namun keseragaman warna pada saat shooting dan post pro dapat mempersingkat waktu kerja team itu sendiri.
Memahami karakter target market dengan emosi warna menjadi elemen penting untuk menciptakan iklan yang kuat.
Kolaborasi Warna dan Creative Team
Tidak mudah untuk menurunkan warna yang kuat secara emosional. Satu faktor untuk menghasilkan emosi warna adalah membangun persamaan persepsi antara Creative Director, Copy Writer dan Art Director. Tim kreatif inilah yang memegang peran kunci untuk membangun hasil karya iklan yang berpengaruh. Memahami karakter target market dengan emosi warna menjadi elemen penting untuk menciptakan iklan yang kuat.
Bagi seorang kreatif, warna menjadi vital ketika berbicara dalam konteks emosi. Warna sangat berpengaruh untuk menarik perhatian, minat dan memori. Semakin kuat emosi warna, maka semakin mudah mengkomunikasikan keunggulan produk. Jadi, seberapa kuat warna mempengaruhi emosi? Tinggal Anda yang meramunya.
(Dari berbagai sumber)
| Artikel terkait: | Cikal Bakal “Vertical Food Photography” |
| Hubungan Visual Dengan Efektifitas Iklan | |
| Interaksi Iklan Analog vs Interaksi Iklan Digital | |
| Dimensi Etik Iklan |




























menginspirasi. lanjutkan min…