Daya Tahan Industri Radio Membawa Optimisme Pengiklan

0
3328
“Kami percaya bahwa media konvensional seperti TV, cetak dan Radio itu tidak akan mati oleh digital karena yang berubah itu hanya platform-nya,” ungkap Hellen Katherina, Executive Director Media Nielsen Indonesia.

Lebih dari separuh konsumen (54%) juga menaruh kepercayaan terhadap produk yang beriklan di radio. Angka ini lebih tinggi dari tingkat kepercayaan konsumen terhadap iklan di sinema (53%) ataupun video online (48%). Beberapa hal dari iklan radio yang menarik bagi pendengar antara lain adalah Kualitas Komedi (disebutkan oleh 37% pendengar), Jalan Cerita (12%), dan Informatif (9%).

Di sepanjang Januari – Juli 2017, radio menghasilkan hingga lebih dari Rp100 Miliar belanja iklan perbulannya. Walaupun jangkauannya bersifat lokal, radio juga mampu menjadi medium komunikasi bagi pengiklan nasional. Porsi pengiklan nasional di berbagai kota bisa mencapai hingga dua pertiga dari total belanja iklan. Karakter dan profil tiap kota yang berbeda-beda juga mempengaruhi kontribusi kategori-kategori tertentu untuk beriklan. Contohnya, Kota Bandung dan Yogyakarta mempunyai porsi share belanja iklan sector Pendidikan lebih besar dibandingkan dengan di kota lainnya karena banyaknya institusi pendidikan tinggi di kedua kota tersebut.

Pengiklan dengan jumlah belanja iklan terbesar di radio adalah Wingsfood yang mencapai Rp 24,1 Milyar. Di urutan berikutnya adalah Shell dengan belanja iklan radio mencapai Rp20 Milliar sepanjang Januari-Juli 2017. Shell memilih radio sebagai platform utama untuk beriklan dengan menempatkan 68% dari total belanja iklannya di berbagai media. Hal ini menunjukkan bahwa radio berpotensi sebagai medium komunikasi untuk menjangkau konsumen. Di deretan pengiklan terbesar juga terdapat produk pelumas lain yaitu Castrol dan Pertamina di urutan ke empat dan ke lima dengan belanja iklan radio masing-masing mencapai Rp 10,5 Milyar dan Rp 10,2 Milyar.

Dari hasil survey ini, Nielsen percaya bahwa media konvensional masih bisa bertahan di bisnis media di tengah-tengah era digital saat ini. Hal tersebut diutarakan oleh Hellen Katherina. “Kami percaya bahwa media konvensional seperti TV, Cetak dan Radio tidak akan mati oleh digital karena yang berubah itu hanya platform-nya,” ungkap Hellen kepada Advertising-Indonesia.id. Hellen melihat bahwa kebiasaan konsumen mengkomsumsi konten TV (Visual), Cetak (Text) dan Radio (Audio) tidak berubah, hanya platform-nya saja yang berubah dari platform konvensional ke platform digital yang bisa di akses melalui smartphone. Hal inilah yang harus dicermati dengan sungguh-sungguh oleh para pelaku bisnis media di Indonesia.

Sumber data: Nielsen Indonesia 2017
Sumber data: Nielsen Indonesia 2017

 

Artikel Terkait:
– Dear Clients.., Tahukah Betapa Sulitnya Memilih Brand Ambassador (1)
– Dear Clients.., Tahukah Betapa Sulitnya Memilih Brand Ambassador (2)
– Daftar 20 Pengiklan Terbesar Industri Advertising Indonesia Periode Januari – Juli 2017
– Kampanye So Tango “Enaknya Gak Hoax” Bijak Menyikapi Informasi Hoax