Iklan dan Nasionalisme: Saatnya Bangkit Kembali

0
1929

ADVERTISING-INDONESIA.id – Pada tahun 1997 hingga 1998 Fortune PR dan Fortune/DDB termasuk salah satu biro iklan nasional yang aktif menayangkan iklan-iklan tentang penguatan rupiah di sejumlah media massa nasional. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika pada masa itu memang jatuh dan membuat banyak orang lebih tertarik memegang uang asing daripada rupiah. Lewat dukungan Bank Indonesia, iklan tersebut mengajak masyarakat Indonesia untuk tetap percaya kepada rupiah ditengah resesi ekonomi yang melanda Indonesia pada masa tersebut.

Keterlibatan industri periklanan dalam berbagai peristiwa nasional sudah terbukti dan teruji. Industri periklanan Indonesia selalu tergerak secara batin ketika saudara-saudaranya sebangsa dan setanah air mengalami bencana. Peristiwa gempa Aceh dan Padang menggerakkan iklan layanan masyarakat yang mengajak masyarakat Indonesia menunjukkan solidaritasnya terhadap saudara-saudaranya di Aceh dan Padang.

Bukan hanya pada saat bencana, industri periklanan Indonesia sangat aktif dalam membantu sosialisasi ragam program pemerintah hingga berhasil. Beberapa diantaranya bergulir lewat lewat Fortune/DDB, seperti program Keluarga Berencana, Penggunaan Garam Beryodium, Penggunaan alat kontrasepsi pria, Aku Anak Sekolah. Sejumlah biro iklan nasional melakukannya secara profesional dan berbayar namun dalam koridor ukuran biaya yang tidak standar atau lebih murah. Media-media cetak pada masa tersebut juga kerap memberikan harga murah bahkan menggratiskan pemasangan iklan layanan masyarakat.

Industri periklanan Indonesia berkali-kali menunjukkan kekompakan dan kepiawaiannya dalam menggelorakan gerakan sosial atau social movement. Industri periklanan Indonesia sudah sejak lama menunjukkan bahwa mereka adalah bagian dari bangsa ini dan sudah sepatutnya berbuat untuk bangsa dan negara sebagai bagian dari nasionalisme berwawasan luas dan positif.