Saat ditanya tentang adanya kecenderungan client semakin hari semakin pintar, dan kemungkinan client merasa bahwa apa yang kita tawarkan dianggap tidak lebih baik dari yang sebelumnya bahkan menganggap tidak ada peningkatan sehingga tepatlah kalau karya kreatif iklan diganjar dengan harga murah, Gandhi bertutur demikian:
“Intinya kita harus terus membangun kualitas. Coba lihat film sebagai media atau channel kreatifitas dimana kita bisa berbuat banyak. Film itu sebetulnya adalah hasil karya yang sebetulnya pada saat proses pembuatannya menyajikan kesempatan yang luas dalam melibatkan berbagai talenta atau melibatkan banyak displin seni, dari mulai fashion, music, designer ada disitu. Film adalah sebuah kesempatan dalam memformat sebuah kualitas. Kalau kesempatan itu datang (membuat film), buatlah dengan serius dan berkualitas tinggi. Hopefully, hal tersebut akan diadopsi lebih lanjut dalam format yang lebih kecil”
“Artinya Jangan larut pada kepuasan sederhana, seperti misalnya cepat puas dengan web seris yang menawarkan sesuatu yang lucu, membuat tertawa, ya itu saja. Sekitar lucu dan murah saja, dan jika demikian maka selamanya akan murah.” Demikian Gandhi melanjutkan pemikirannya soal ‘murah’.
“Murah itu kita yang ciptakan. Dengan excuse bahwa teknologi bisa membuat semuanya jadi murah? Itu betul, tapi jangan juga jadi larut dengan pandangan itu. Supaya hasil karya kita dihargai makin mahal kita harus meyakinkan client bahwa mereka harus membayar mahal untuk suatu proses produksi. Tim produksi juga harus berkolaborasi dan bersepakat bagaimana membuat hasil produksi ini menjadi berkualitas. Semuanya akan berproses, harga tidak akan seketika naik lagi. Sekarang sudah turun seperti ini ,” tutur Gandhi.
Secara lebih jelas, bagaimana kita menaikkan production value di level eksekusi?
Karena bisa saja konsep ditawar, script writing ditawar?
Gandhi berpendapat bahwa mungkin kita harus memberikan proyek percontohan. Kolaborasi multi talenta menjadi salah satu cara. Berkolaborasi untuk membuat proyek idealis. Kita bisa mengatakan kepada client bahwa cerita yang akan diproduksi bisa jauh lebih menarik kalau production valuenya dinaikkan. Kalau production cost ditawar, maka yang pertama kali dikorbankan adalah bagian artisitik, menyangkut setting, lokasi, props.
Bisa saja membuat sebuah web series berbiaya cukupan, dishooting hanya dengan monolog atau dialog di depan sofa, tapi hasilnya pasti akan biasa-biasa saja. Kita harus menyikapi dengan serius aspek produksi yang cenderung semakin murah sehingga akhirnya mengorbankan value, lanjut Gandhi.