|
|
Para pencipta video meyakini bahwa video yang mereka ciptakan pada tahap awal harus mampu menciptakan reaksi audiens secara emosional. Reaksi ini terjadi ketika tubuh kita bereaksi terhadap sebuah situasi yang utamanya terjadi karena adanya faktor sekitar atau kejadian yang baru saja terjadi di sekitar kita hingga kemudian menimbulkan reaksi balik baik perkataan maupun tindakan lanjut. Reaksi emosional biasanya muncul dalam bentuk rasa seperti gembira, takut, marah, tidak suka, tertarik dan ragam perasaan lainnya. Reaksi emosional ini diketahui sangat krusial dalam mendorong terciptanya niat membagikan sebuah video yang baru saja ditonton, bahkan seringkali terjadi tanpa berpikir lebih jauh tentang konten dan logika-logika di dalam konten tersebut. Video-video yang seringkali tidak terpikirkan secara logis justru malah menjadi viral karena menciptakan reaksi emosional yang sangat kuat ketika dilihat pertama kali.
Video yang membuat audiens merasa senang atau tertawa, terhibur atau disebut strong excitement feeling memiliki kemungkinan yang tinggi untuk dibagikan dalam waktu yang singkat.
Perlu dipahami bahwa Sharing benar-benar sangat tergantung kepada Viewing . Sebuah video harus benar-benar dilihat terlebih dahulu, atau benar-benar ditonton dengan seksama sebelum dibagikan. Selanjutnya sharing akan mendorong atau menciptakan viewing ke tingkat atau skala yang lebih tinggi lagi. Pada tahap ini kita memahami kuatnya hubungan antara viewing dan sharing.
Tentu saja kita mengakui bahwa peranan konten menjadi sangat penting dalam mendorong terjadinya viral. Namun demikian faktor ketersediaan atau availability juga menjadi kata kunci yang perlu diperhatikan dengan baik. Tanpa ketersediaan yang cukup, maka video-video dengan konten menarik akan sulit menciptakan view dan share. Karena itulah peran dari paid media atau paid distribution menjadi sangat penting. Para pengiklan harus rela membayar mahal untuk media-media yang memiliki jumlah audiens besar sebab melalui media inilah kemudian akan terbentuk kemungkinan viral atau free airtime yang signifikan.
– Potensi Free Airtime dan Viewership Video Sosial
– Epidemi Media Sosial
