|
Berdasarkan pengalaman praktis para marketer, timbul kesepakatan bahwa tidak ada rumus yang bisa memastikan sebuah video sosial atau video iklan sebuah brand yang disebarkan melalui media sosial atau media berbayar lainnya akan dibagikan secara luas dan mendapat respons yang seluas-luasnya. Tidak ada yang bisa memastikan bahwa seorang penonton atau individual viewer akan membagikan video yang baru saja ditontonnya. Pendapat bahwa tidak ada ‘makan siang’ yang gratis tampaknya berlaku dan itulah kecenderungan yang terjadi hingga semakin banyak video sosial yang sulit mendapat kesuksesan viral.
Para marketer juga semakin menyadari bahwa small seed sudah pasti akan menghasilkan jumlah share yang tidak signifikan. Atas dasar inilah muncul pemikiran dan keinginan untuk memperbesar jumlah seed audience atau observed audience dengan melakukan pencarian audiens baru melalui analisis look-alike audience. Setelah menemukan audiens baru tersebut, pesan kemudian ditanamkan ulang kepada audiens yang mirip dengan observed audience. Berbagai pihak berpendapat bahwa video sosial dengan kualitas terbataspun masih mungkin mendapatkan pertumbuhan viral yang signifikan jika pada awalnya memiliki ‘big seeding’ atau base audiens primer yang besar.
Kesuksesan yang pernah dialami oleh sejumlah video semakin sulit untuk diulang. Ada beragam faktor seperti kejenuhan audiens, kemiripan pesan hingga faktor subjektif audiens terhadap brand.
Fakta juga menunjukkan bahwa hanya sedikit dari mereka yang melihat konten sebuah video kemudian tergerak membagikannya. Artinya, reproduction rate dari video-video sosial saat ini cenderung menurun. Rate yang dimaksud dalam hal ini adalah jumlah viewer yang membagikan video yang baru saja ditonton atau viewer yang terkonversi menjadi share. Jika pada kurun waktu efektif tertentu reproduction rate sebuah video berada di bawah 1 maka akan ada kemungkinan pertumbuhan viral atau viral growth video tersebut tidak akan naik secara signifikan. Seiring dengan waktu, sesaat setelah video dipublish atau diunggah biasanya akan tampak dengan segera reproduction rate dari video tersebut. Berapa lama sebuah video akan menghilang atau mulai tidak mendapat perhatian sangat berkaitan dengan reproduction rate yang timbul.
– Potensi Look-alike Audience Terhadap Viral
– Excitement, Viewing dan Sharing Video Sosial
– Potensi Free Airtime dan Viewership Video Sosial